Tanggal 19 hingga 28 September 2016 diadakan Short Summer Course oleh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta sebagai kegiatan utama acara dari Summer Course 2016 dengan tema Ecosystem-based Disaster Risk Reduction in Tropic Region. Kegiatan tersebut adalah kelanjutan acara Workshop Science-Policy Society Dialogue dengan topik yang sama yang telah diadakan di Citeko, Bogor, Jawa Barat pada tanggal 14 hingga 16 September 2016 yang lalu. Summer Course ini dikembangkan dengan kerja sama para peneliti dengan praktisi dari universitas mitra organisasi Center for Natural Resources and Development (CNRD) dengan menggunakan kurikulum standar di seluruh dunia dalam course yang diadakannya. Tujuan utama Summer Course ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara ekosistem dengan kejadian bencana kepada para peserta, serta mengajak peserta untuk menganalisis kejadian bencana tersebut dengan menggunakan kerangka teoritis yang menyeluruh dan sajian alat-alat praktis.

gambar-2-photo-session-para-peserta-summer-course-eco-drr-2016-pada-saat-penutupan-acara

Eco-DRR ini sendiri adalah manajemen berkelanjutan, konservasi & restorasi ekosistem untuk mengurangi risiko bencana dengan tujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan & tangguh. Ekosistem dikelola dengan baik (seperti lahan basah, hutan dan sistem pesisir) yang bertindak sebagai infrastruktur alami guna mengurangi paparan fisik untuk banyak bahaya dan meningkatkan ketahanan sosial-ekonomi masyarakat.

Sebanyak 5 orang taruna taruni Semester VI sebagai perwakilan STMKG menjadi peserta dalam acara tersebut, yakni Richard Mahendra Putra dan Nurzaka Faridatussafura (Prodi Meteorologi), Muhammad Tahmid dan Femmy Marsitha B. (Prodi Klimatologi), serta Rezki Noviana Agus (Prodi Geofisika). Adapun peserta yang lain berasal dari negara-negara Asia lainnya, seperti Malaysia, Nepal, Bangladesh, dan Filipina. Terdapat pula peserta dari Fakultas Geografi dan Fakultas Kehutanan UGM beserta dengan beberapa dosen Universitas di Ternate.

gambar-3-taruna-taruni-stmkg-bersama-salah-satu-pembicara-dari-ain-shams-university-cairo-mesir

Dalam keberlangsungan 10 hari acara ini, tidak hanya course teori di dalam kelas yang diberikan kepada para peserta, tetapi juga kegiatan outdoor dil luar kelas. Peserta diajak untuk berkenalan dengan alam di Yogyakarta dan  melihat langsung bagaimana local wisdom masyarakat Yogyakarta dalam mempertahankan mata pencaharian lokal dan mencari persediaan sumber daya alam penting seperti makanan, air, dan bahan bangunan. Serta pengelolaan ekosistem yang tidak hanya menawarkan kesempatan untuk memperkuat kembali infrastruktur alami dan ketahanan manusia terhadap dampak bahaya, tetapi juga menghasilkan berbagai manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan lainnya untuk beberapa stakeholder. Sehingga, pada gilirannya memberi manfaat kembali ke penurunan risiko bencana setelah menghadapi kejadian-kejadian bencana alam yang menyerang beberapa tahun silam.gambar-4-suasana-keseruan-di-antara-para-peserta-dalam-jalan-jalan-sunday-morning-market-di-ugm

Pada hari terakhir sebelum acara ditutup, 3 tim terbaik yang dipilih oleh panitia mengadakan final presentation. Selanjutnya pengumuman best participant yang disematkan kepada Richard Mahendra Putra (STMKG-Indonesia) dan Kumetra a/p Achutan (UPM-Malaysia) oleh panitia. Terakhir acara ditutup oleh Pak Ketua Panitia Acara Prof. Dr.rer.nat. Muh. Aris Marfai, M.Sc. dengan harapan semua hal yang telah dipelajari di dalam Short Summer Course ini dibagikan kepada orang-orang sekitar untuk diterapkan bersama-sama sehingga tujuan Eco-DRR tercapai.

penerimaan-sertifikat