Tangerang Selatan (10/7) – Gunung Pangrango merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat dengan ketinggian 3019 mdpl dan masuk di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Gunung Gede Pangrango selalu menjadi rujukan pencinta alam untuk melakukan pendakian, hal ini menjadikan tujuan pendakian massal oleh salah satu bidang pecinta alam STMKG yang biasa dikenal Wanasetya. Ini dilakukan karena gunung tersebut mempunyai karakteristik dan tantangan tersendiri bagi para pendaki, selain itu lokasi Gunung Gede Pangrango yang dekat dengan lokasi kampus juga menjadikan salah satu alasan dipilihnya lokasi acara tahunan Wanasetya untuk mengadakan pendakian massal.

Kegiatan pendakian massal Wanasetya diselenggarakan pada hari Jumat sampai hari Minggu pada tanggal 6 – 8 Juli 2018. Pelaksaan pendakian massal ini dilaksanakan oleh Wanasetya STMKG dibawah pengawasan Pembina Wanasetya STMKG yaitu Bapak Nardi, S.T, M.Kom dan Kaprodi Meteorologi Bapak Dr. Aries Kristianto, M.Si . Para peserta pendakian massal diinstruksikan berkumpul di kampus pada pukul 16.00 WIB untuk melakukan persiapana dan pada pukul 20.00 WIB peserta diberangkatkan menuju pos pendakian menggunakan dua bus kampus, satu mobil elf, dan satu mobil. Untuk mencapai pos pendakian pertama, peserta diharuskan berganti kendaraan menggunakan angkot dan mulai mendaki pukul 04.00 WIB

Ada tiga jalur resmi untuk mencapai Puncak Gunung Gede maupun Pangrango yaitu Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana. Bagi peserta yang bukan anggota Wanasetya mendaki melalui jalur Gunung Putri. Jalur Gunung Putri nantinya melewati lima pos pendakian, pos pertama adalah pos informasi, pos kedua Legok leunca, pos ketiga Buntut Luntung, pos keempat Lawang Sekateng, pos kelima Simpang Maleber. Setelah melewati lima pos pendakian, sampailah pada alun alun Surya Kencana pada pukul 11.00 WIB dan peserta mulai mendirikan tenda lalu istirahat sampai hari Minggu pagi. Bagi peserta anggota Wanasetya, pendakian melewati jalur Cibodas lalu naik ke puncak Pangrango setelah itu turun ke puncak Gede dan bergabung dengan peserta pendakian lainya di alun alun Surya Kencana.

Hari Minggu pagi seluruh peserta bersiap untuk turun dari puncak dan kembali ke kampus. Sebelum penurunan, peserta naik ke puncak Gede dan dilanjutkan turun melalui jalur Cibodas. Dalam penurunan, peserta pendakian massal melewati pos Kandang Badak dan beristirahat lama di pos ini lalu dilanjutkan ke Kandang Batu, merasakan hangatnya di Air Panas, dan melihat indahnya percikan air di air terjun Cibeureum. Setelah melewati semua pos, peserta berkumpul pada pukul 21.30 WIB dan mulai kembali ke kampus pada pukul 01.30 WIB. (AF/HIR)