Jakarta Pusat (28/06) – BMKG bersama BNPB hari ini mengadakan kuliah umum yang mengangkat tema ‘Inovasi dan Integritas Dalam Spirit Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’ dengan pembicara kepala BNPB yaitu Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara BMKG dan BNPB yang diselenggarakan di Auditorium BMKG Pusat.

Sebelum acara dimulai, pihak BNPB berkeliling di kantor BMKG salah satunya gedung C untuk melihat produk apa saja yang dihasilkan oleh BMKG seperti ruangan InaTEWS (Indonesian Tsunami Early Warning System), dan alat simulasi gempa. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi stand-stand program studi STMKG yang telah dipersiapkan oleh Taruna/i STMKG, seperti stand ITARSI, HTMK, dan ITG. Di stand ini, terdapat produk penelitian yang dihasilkan oleh Taruna/i STMKG dari setiap program studi. Setelah itu, dilanjutkan dengan acara kuliah umum.

Kunjungan di ruangan InaTEWS

Acara kuliah umum dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars BMKG yang diiringi oleh Marching Band Bahana STMKG, selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan kepala BMKG. Dalam sambutannya, kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D, menyambut baik acara kuliah umum ini dan berharap apa yang disampaikan nantinya bisa menjadi tambahan ilmu bagi pegawai BMKG, dan Taruna/i STMKG. Dalam penyampaiannya, kepala BMKG juga memaparkan sejarah singkat dari BMKG dan STMKG dalam memberikan informasi cuaca, gempabumi, dan tsunami di Indonesia.

Menurut kepala BNPB tujuan dilaksanakannya kuliah umum ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang ancaman bencana di Indonesia dengan cara ‘Kenali Ancamannya, Siapkan Strateginya’. Selain itu, beliau juga mengharapkan Taruna/i STMKG dapat menjadi pahlawan-pahlawan kemanusiaan yang bisa membantu rakyat Indonesia untuk mengurangi korban jiwa karena terjadinya bencana. Penjelasan beliau mengenai konsep ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’ adalah sejalan dengan tugas dan fungsi BMKG yang merupakan salah satu wujud nyata bagaimana BMKG bisa menemukan informasi yang berhubungan dengan potensi bencana dan juga ikut membantu dalam menyiapkan semua sistem agar berfungsi dengan baik yang output-nya adalah informasi intelejen. Kalau BMKG bisa memberikan informasi yang akurat, maka para pejabat dan pemerintah bisa mempersiapkan diri lebih baik dan rakyat bisa lebih siap dalam menghadapi bencana.

Kuliah Umum oleh Letnan Jenderal TNI Doni Monardo

Dalam kuliah umum ini, kepala BNPB menyampaikan bahwa pentingnya peran BMKG dalam memberikan layanan informasi bencana kepada masyarakat untuk mengurangi jumlah korban jiwa dan memberikan strategi penanganan bencana yaitu dengan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, sistem peringatan dini, dan peningkatan kapasitas (kelembagaan, SDM, anggaran, edukasi, dan simulasi). Berkaca dari sejarah-sejarah bencana yang melanda wilayah Indonesia, terdapat banyak korban jiwa dari bencana alam yang terjadi seperti tsunami Aceh tahun 2004, dan  gempa-tsunami Palu tahun 2018. Bahkan Indonesia disebut sebagai supermarket bencana oleh negara lain, namun kita juga harus menjadikan Indonesia sebagai laboratorium bencana. Oleh karena itu, sangat diperlukan peran aktif pegawai BMKG dan Taruna/i STMKG dalam melakukan riset-riset yang menghasilkan informasi data bencana yang cepat, akurat, dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Penyerahan Gold Pin BNPB dan plakat BMKG

Taruna/i STMKG Bersama dengan Pejabat BMKG dan BNPB

Kuliah umum diakhiri dengan harapan kepala BNPB, agar BMKG dapat menjalin kerjasama dengan stasiun televisi untuk memberikan informasi prakiraan cuaca setiap harinya agar informasi tersebut dapat menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Selanjutnya diperlukan juga informasi kualitas udara agar masyarakat dapat menggunakan informasi tersebut untuk aktivitas sehari-hari seperti berolahraga, supaya masyarakat dapat memilih waktu yang tepat untuk berolahraga. Acara ditutup dengan penyematan gold pin BNPB kepada kepala BMKG, kemudian dilanjutkan penyerahan plakat dari BMKG kepada BNPB. (MISM/AS)