Jakarta (27/4) – STMKG dukung Gladi Posko Simulasi Tsunami Non Tektonik Selat Sunda yang dipusatkan di BMKG. Menyambut mudik Lebaran 2022, BMKG gelar Gladi Posko Simulasi Non Tektonik Selat Sunda. Gladi ini dilakukan untuk melakukan koordinasi terkait skenario terburuk dalam menyambut mudik Lebaran 2022. Dalam kegiatan ini, BMKG mengajak STMKG dan UPT BMKG dalam Gelar Posko di wilayah Selat Sunda.

Kegiatan rapat koordinasi simulasi tsunami non tektonik Selat Sunda

Kegiatan rapat koordinasi simulasi tsunami non tektonik Selat Sunda

Rapat koordinasi simulasi Tsunami Non Tektonik Selat Sunda langsung dipimpin oleh Deputi Bidang Geofisika, Bapak Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si. Bapak Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari kesiapan pemerintah melalui BMKG untuk menghadapi posko Lebaran tahun 2022 dengan internal UPT BMKG, PVMBG, TNI/Polri, Kementerian Perhubungan, BUMN, dan stakeholder terkait.

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pembentukan posko nasional di wilayah Selat Sunda oleh Pusat Gempabumi dan Tsunami, Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, STMKG, Balai Besar MKG Wilayah II, UPT Geofisika Tangerang, serta UPT Meteorologi Penerbangan dan Maritim di Serang dan Lampung. Bapak Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si. menjelaskan bahwa masing-masing UPT dan STMKG akan menggandeng BPBD untuk standby di lokasi kerumunan yang terdampak selama posko Lebaran.

Ketua STMKG, Bapak Dr. I Nyoman Sukanta, S.Si., M.T. dalam rapat koordinasi di Kedeputian Geofisika menjelaskan Kegiatan Gladi Posko Lebaran ini dilakukan secara terpusat di wilayah Selat Sunda, yaitu di Kabupaten Pandeglang (KEK Tanjung Lesung, Labuan, dan Pantai Carita), Kabupaten Serang (Pos Pasuruan dan Anyer), Kota Cilegon (Pelabuhan Merak dan Ciwandan), serta Kabupaten Lampung Selatan (Pelabuhan Bakauheni dan Pulau Sebesi). Kegiatan Posko dimulai tanggal 28 April 2022 sampai dengan 8 Mei 2022. Tingginya arus mudik Lebaran tahun 2022 menunjukkan pentingya adanya posko dan koordinasi dengan stakeholder. Posko ini dilakukan untuk memastikan jalur, rambu, dan tempat evakuasi cukup layak dan terjangkau sebelum tsunami datang. Bapak Dr. I Nyoman Sukanta, S.Si., M.T. menjelaskan bahwa koordinasi dengan Pemda, seperti BPPD, Babinsa, Tagana, Forum PRB, dan pihak terkait bertujuan untuk menggerakkan petugas jaga dan mengawasi kemungkinan datangnya gelombang tinggi (pengganti CCTV), memastikan SOP Bersama Pemda & BMKG agar peringatan dini dan aksi dini berjalan dengan cepat dan tepat, serta memastikan kontigensi plan/rencana kedaruratan siap dan teruji.

Kepala Bagian Administrasi, Akademik, Umum dan Ketarunaan STMKG menjelaskan peran STMKG dalam Gladi Posko Simulasi Tsunami Non Tektonik Selat Sunda dilakukan dengan mendorong civitas academica STMKG dan mengajak taruna/i sebagai insan BMKG untuk mengabdi kepada masyarakat. Gladi Posko dan Simulasi ini diharapkan dapat memberikan informasi dini kepada masyarakat untuk dapat melakukan mitigasi dini jika bencana Geo-Hidrometeorologi terjadi pada saat Lebaran serta masyarakat juga dapat menerima informasi peringatan dini tsunami gunung anak Krakatau, khususnya dalam menghadapi Idul Fitri tahun 2022.

 

Pewarta: Marzuki Sinambela