Jumat (13/04/2018) – BMKG kembali mengadakan kuliah umum sebagai rangkaian acara bulan ilmiah dalam rangka Hari Meteorologi Dunia ke-68. Kuliah umum ini mengangkat tema “Potensi BMKG dalam Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan bertempat di Auditorium Kantor BMKG Pusat, Jakarta Pusat.

Indonesia yang sering kali dilanda bencana hidrometeorologi sehingga menyebabkan kerugian pada sektor-sektor penunjang pemerintah. Perubahan iklim merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya bencana hidrometeorologi yang menjadi sorotan dunia. Negara di Dunia, termasuk Indonesia bekerja keras untuk mengurangi laju perubahan iklim terutama dalam hal menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 2⸰C.

Menghadapi hal tersebut,BMKG mengundang Bapak Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc dari IPB sebagai narasumber pada kuliah umum ini. Kuliah umum dipandu oleh Bapak Dr. Erwin Eka Syahputra Makmur, S.Si, M.Si dari BMKG sebagai moderator.

Dalam menyampaikan materi kuliah umum, Bapak Boer menekankan bahwa BMKG memiliki peran penting dalam mewujudkan misi Dunia, yaitu menjaga suhu bumi agar tidak naik menjadi 2⸰C. Beberapa sektor di Indonesia sudah diwajibkan untuk membentuk kebijakan yang berkaitan dengan upaya mitigasi perubahan iklim yang dapat menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi. Maka dari itu, BMKG yang memiliki sarana dan infrastruktur yang kuata dalam menyediakan informasi iklim dan produk olahannya, harus mampu menjadi pintu untuk implementasi kebijakan sektor-sektor tersebut.

Sistem informasi iklim yang terdiri dari 4 komponen, yaitu pengamatan data iklim dan analisisnya, prakiraan musim dan iklim, produksi informasi dan evaluasi, serta diseminasi dan komunikasi, merupakan salah satu potensi BMKG dalam mitigasi kebencanaan hidrometeorologi. Dengan membentuk sistem informasi iklim yang baik dan akurat, BMKG dapat mencegah perubahan iklim serta dapat menjadi lembaga yang berkontribusi besar terhadap mitigasi bencana hidrometeorologi.

Pada akhir acara kuliah umum, peserta kuliah umum diberi kesempatan untuk bertanya serta berdiskusi singkat dengan narasumber. Bapak Erwin selaku moderator menutup acara dengan menyampaikan kesimpulan bahwa keberadaan informasi iklim dan cuaca sangat diperlukan oleh berbagai sektor di Indonesia untuk memprediksi benca hidrometeorologi. Maka dari itu, BMKG sebagai lembaga penyedia informasi iklim sangat menentukan upaya-upaya mitigasi bencana di Indonesia. (asp)