Banten (2/8) – Jum’at lalu, terjadi gempa Banten M 6,9 yang dampak guncangannya terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta dalam skala intensitas III-IV MMI. Artinya getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah, seakan ada truk berlalu, hingga jendela dan pintu berderik dan dinding berbunyi. Lokasi pusat gempa terletak di 147 km barat daya Sumur, Banten, pada kedalaman 10 km.

Gempa sebesar M 6.9 ini merupakan salah satu gempa yang tergolong besar ukurannya, getarannya pun cukup kuat hingga dapat dirasakan jauh sampai Ibukota. Namun anehnya, tidak terdapat gempa susulan pada hari itu, yang ada hanyalah gempa kecil sebesar M 4.7 pada sekitar pukul 12 malam yang kejadiannya pun berbeda dengan gempa sebelumnya. Oleh karena itu para Pembina serta taruna prodi geofisika Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) mengadakan pengamatan monitoring gempa susulan. Diadakannya pengamatan ini bertujuan untuk menguak keanehan fenomena yang tejadi pada gempa Banten tersebut.

Survey dimulai dari hari Minggu, 4 Agustus 2019 hingga Senin, 5 Agustus 2019, dipimpin oleh Bapak Pembina Sandy Tri Gustono S.ST beserta beberapa taruna dari program studi geofisika untuk membantu pengamatan tersebut. Beberapa alat penunjang seperti TDS dan Triton, alat ini digunakan untuk mengukur mikrotremor atau getaran tanah sehingga dapat ditentukan jenis kereteristik kekerasan tanah pada suatu tempat. Survey dilakukan di beberapa titik di daerah Desa Sukaharja, Sumur, Banten. Dari data-data pengamatan yang didapat nentinya akan diteliti lebih lanjut oleh para pengamat geofisika BMKG dan STMKG. Asumsi awal penelitian ini adalah bahwa gempa kecil tersebut bukan merupakan gempa susulan dari gempa besar sebelumnya, tetapi hasil yang ditimbulkan dari gempa besar sebelumnya.

Selain itu, para taruna serta Pembina STMKG juga menyempatkan diri untuk pergi ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu untuk memastikan apakah gempa Banten kemarin mengakibatkan kerusakan di PLTU sehinga mengakibatkan pemadaman listrik di sebagian besar daerah Pulau Jawa. (DM)