STMKG

MENGULAS BAHAYA VULKANIK, STMKG GELAR GENERAL LECTURE BERSAMA UNIVERSITY OF BIRMINGHAM

Tangerang – (20/05) Pada hari Selasa, 20 Mei 2025, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) mengadakan kegiatan General Lecture, dengan tema “Volcanoes : How They Can Affect Landslides and The Climate”. Pada kegiatan ini, dihadirkan pembicara dari School of Geography, Earth and Environmental Sciences, University of Birmingham, yaitu Dr. Mike Cassidy M.Sc, PhD, Dr. Jon Carey FGS, CGeol, FRGS, CGeog, dan Dr. Benedetta Dini, PhD, MSc, BSc, BA yang akan membahas tentang pengaruh vulkanik terhadap bencana geofisika dan pengaruhnya pada iklim. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Kuliah Umum (RKU) Dr. Ir. Suko Prayitno Adi, M.Si., M.Ikom., IPU., dan dihadiri oleh segenap dosen dan perwakilan taruna/i STMKG.

General Lecture dalam tema Volcanoes :  How They Can Affect Landslides and The Climate
sumber: Alensa STMKG

Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua STMKG yang pada kesempatan ini diwakili oleh Pembantu Ketua 3, Ibu Imma Redha Nugraheni, SST, M.Si. Beliau mengemukakan bahwa tema kuliah umum kali ini merupakan tema yang sesuai dengan kondisi Indonesia yang dikelilingi oleh gunung api aktif. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi tempat yang tepat dalam menambah wawasan khususnya bagi taruna/i STMKG.

Civitas Academica STMKG yang mengikuti General Lecture Volcanoes
sumber: Alensa STMKG

Kuliah umum dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dr. Mike dan tim yang berhasil melakukan penelitian lapangan di wilayah Indonesia. Tim penelitian terdiri atas perwakilan dari University of Birmingham, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Adapun wilayah yang menjadi pusat penelitian lapangan yaitu pulau Sangihe, tepatnya setelah kejadian erupsi vulkanik Gunung Awu dan Gunung Ruang.

Dalam paparannya, Dr. Mike mengemukakan bahwa vulkanik merupakan bencana yang memiliki dampak luas karena dapat menyebabkan timbulnya bencana lain, yakni tanah longsor, tsunami, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi konsep dasar penting yang perlu dipelajari terutama bagi taruna/i STMKG yang akan bekerja di BMKG pada masa mendatang. Dr. Ben melanjutkan paparan kuliah umum dengan dampak dari aktivitas vulkanik, yaitu longsoran dan tsunami yang perlu untuk dimonitoring secara aktif. Hal ini diperlukan karena dalam sejarah kegempaan, beberapa kejadian gempa vulkanik telah menghasilkan longsoran dan tsunami yang cukup merusak. Oleh karena itu, Dr. Jon mengemukakan suatu pemodelan dengan mereplikasi longsor dan gempa untuk lebih memahami mekanismenya sehingga dapat menjadi suatu early warning.

Dari ketiga pemateri tersebut, dapat diketahui bahwa vulkanik memiliki keterikatan terhadap bencana lain. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi secara merata kepada masyarakat terdampak agar lebih tanggap terhadap bencana. Selanjutnya diperlukan tim internasional yang meneliti secara lebih lanjut terkait bencana vulkanik agar menghasilkan hasil analisis yang lebih baik lagi sehingga dapat digunakan sebagai suatu sistem peringatan dini bencana.

Proses penyerahan cenderamata saat General Lecture Volcanoes
sumber: Alensa STMKG

Secara umum kegiatan General Lecture ini berjalan dengan lancar. Diskusi berjalan aktif dengan partisipasi dari dosen serta taruna/i STMKG yang mengajukan pertanyaan dengan kritis. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan wawasan bagi taruna/i STMKG mengenai dampak vulkanik sehingga dapat dilanjutkan penelitian lebih lanjut dalam bencana vulkanik. Selain itu, harapannya kegiatan ini dapat memantik semangat taruna/i STMKG untuk lebih mendalami pengetahuan di bidang vulkanik dan dampaknya bagi lingkungan sekitar. Dengan demikian, hal ini dapat mencapai visi STMKG yang menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

Pewarta: Inry Riezkianti Puhi dan Hendri Karyadi
Editor: Martha Lisauli Rajagukguk dan Imma Redha Nugraheni