STMKG

BMKG DAN JICA GANDENG STMKG DALAM PROYEK SEMINAR HASIL PENGEMBANGAN KAPASITAS OPERASIONAL SERTA ANALISIS DAN PERINGATAN GEMPA BUMI DAN TSUNAMI

Jakarta Pusat (20/02) – Pada hari Kamis, 20 Februari 2025, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) ikut ambil bagian dalam seminar hasil dengan tema  “Toward Continuous Improvement of the Mechanism for Earthquake and Tsunami Analysis and Warning Dissemination in Indonesia”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan kolaborasi project antara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam The Project for Capacity Development on Operation of Earthquake and Tsunami Analysis and Warning Dissemination. Kegiatan ini dihadiri oleh segenap tamu undangan di antaranya Deputi Bidang Geofisika, Dr. Nelly Florida Riama, M.Si, beserta civitas BMKG, Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), JICA Expert Team, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),  Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Seminar hasil ini gandeng STMKG yang diwakili oleh Ketua Program Studi Geofisika, bapak Iman Suardi, perwakilan dosen beserta taruna/i STMKG. Kegiatan ini bertempat di Hotel Sari Pasific – Istana Ballroom Lantai 4.

Foto pemaparan hasil oleh Working Group
Sumber: IPJ STMKG

Acara ini dibuka langsung oleh Deputi Bidang Geofisika, Nelly Florida Riama. Dalam sambutannya, Nelly mengatakan bahwa proyek ini merupakan gabungan kerja sama antara pihak Indonesia dan Jepang. Dalam hal ini yakni BMKG dan JICA, dengan fokus utama dalam meningkatkan kapasitas BMKG untuk menyampaikan informasi gempa bumi dan tsunami secara tepat waktu dan akurat kepada lembaga terkait dan masyarakat, sebutnya.

Acara dilanjutkan dengan gambaran umum proyek yang telah dijalankan antara Indonesia dan Jepang, oleh Mr. Akihiro Furuta (JICA Expert Team). Selanjutnya yaitu pemaparan hasil oleh tiap Working Group (WG). Working Group (WG) merupakan tim yang menjadi perwakilan dari pihak Indonesia dan Jepang. Dalam acara ini, WG tiap negara terdiri atas 4 tim. WG1 berfokus dalam meningkatkan akurasi data seismik melalui SOP pemeliharaan dan pelatihan. Selanjutnya WG2 berfokus untuk memperbarui katalog gempa bumi sehingga dapat mempercepat penyebaran informasi intensitas gempa bumi. WG3 berfokus untuk mengoptimalkan peringatan dini tsunami dengan metode perhitungan magnitudo dan pembaruan peringatan berbasis data observasi pasang surut. WG4 berfokus dalam mengoptimalkan penyebaran informasi gempa bumi dan tsunami menggunakan sistem komunikasi. Adapun JICA juga terdiri dari 4 tim dengan fokus utama di antaranya tim 1 pada peningkatan hiposenter di BMKG dengan metode pembatasan jarak episenter, pemanfaatan gelombang S, dan pembebasan kedalaman untuk mendapatkan lokasi gempa yang akurat. Tim 2 berfokus pada jaringan gerakan tanah yang dimanfaatkan dalam analisis risiko gempa pada suatu wilayah, desain bangunan yang tahan gempa, serta prediksi intensitas suatu getaran. Tim 3 berfokus pada kemampuan dalam integritasi database gempa dengan analisis seismologi yang akan mendukung pemahaman sejarah gempa dan peningkatan metode analisis modern. Selanjutnya tim 4 berfokus pada pengembangan SOP untuk penyebaran jaringan informasi dalam mitigasi gempa bumi dan tsunami, peningkatan kecepatan distribusi data dan metode estimasi magnitudo.

Penutupan seminar hasil ini ditutup langsung oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, bapak Daryono. Daryono memberikan apresiasi tertinggi bagi seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan dengan baik dan semangat. Beliau berharap bahwa kesuksesan seminar ini akan menjadi penguatan komitmen bagi BMKG dalam menjalankan tugasnya di masa depan, sebutnya.

Foto bersama antara BMKG dan JICA
Sumber: IPJ STMKG

Secara umum acara ini berjalan dengan lancar dan aktif. Para peserta seminar dan pemateri menjalankan diskusi aktif dan konstruktif. STMKG sebagai pencetak insan ASN BMKG diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumber daya BMKG dalam bidang, penelitian, observasi, analisis dan peringatan dini Gempa bumi dan Tsunami, menjadi lebih unggul dan dapat mencapai tujuan BMKG menuju Indonesia Emas 2045.

Pewarta: Inry Riezkianti Puhi dan Tazkia Ramadhani
Editor : Fachrur Surya Amanna & Marzuki Sinambela