Tangerang Selatan (05/02)—Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) laksanakan kolaborasi dengan United States Geological Survey (USGS) untuk memberikan General Lecture kepada taruna/i STMKG. Kedatangan USGS diwakili oleh Dr. Walter D. Mooney dan Dr. Harley Benz, geofisikawan dan ilmuwan yang meneliti di USGS. General Lecture ini diikuti oleh taruna/i STMKG, dosen dan staf BMKG dari seluruh Indonesia, baik secara langsung di kampus STMKG maupun melalui konferensi online..
Kegiatan diawali dengan sambutan yang diberikan oleh Drs. Maman Sudarisman, DEA. Dalam sambutannya, Drs. Maman Sudarisman, DEA mengharapkan dengan adanya General Lecture ini para taruna/i akan semakin waspada dengan adanya gempa bumi merusak yang sedang terjadi belakangan ini. Drs. Maman Sudarisman, DEA juga mengharapkan kolaborasi ini bisa terjalin kembali kedepannya karena kegiatan General Lecture seperti ini sangat bermanfaat bagi para taruna/i.
Dr. Harley Benz membuka kegiatan dengan menjelaskan perkembangan monitoring seismisitas global melalui National Earthquake Information Center (NEIC), bagian dari USGS yang memantau gempabumi secara global. Dr. Harley Benz menyampaikan contoh gempabumi merusak di dunia dan menjelaskan alur NEIC dalam meneliti data gempabumi secara rinci. Dilanjutkan oleh Dr. Walter D. Mooney membahas beberapa kejadian signifikan, termasuk erupsi gunung berapi Hunga-Tonga pada Januari 2022, yang merupakan bencana gunung meletus terbesar dalam sejarah. Dr. Walter D. Mooney menjelaskan kondisi geografis Hunga-Tonga, bahaya tsunami global, dan peran USGS dalam meneliti aktivitas gunung tersebut.
Taruna/i antusias bertanya seputar materi yang disampaikan baik yang hadir secara luring maupun secara daring. Di sisi lain, para dosen ikut berpartisipasi dalam memberikan pertanyaan yang membuat diskusi dalam General Lecture semakin menarik. Dengan adanya kegiatan kolaborasi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman dan kesiapsiagaan para taruna/i STMKG terhadap potensi bencana alam, sekaligus memperkuat kerja sama dengan lembaga riset global seperti USGS.
Pewarta : Martha Lisauli Rajagukguk dan Rini Arista
Editor : Manda Nurrohman Akuba