Sumedang (02/01)—Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) turut andil dalam Survei Gempabumi Merusak Sumedang yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 2-5 Januari 2024. Survei yang dilakukan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini juga melibatkan berbagai pihak, yaitu BNPB, BPBD Sumedang, TNI, BMKG dan STMKG. STMKG menurunkan 2 tim survei yang terdiri dari 2 dosen dan 5 taruna pada tiap tim.
Dalam survei, STMKG bersama PSGT BMKG berada pada Tim 2 yang bertanggungjawab pada survei LIDAR (Light Distance And Ranging) dan Macroseismic. Pada tanggal 2-3 Januari 2024, tim STMKG melakukan pengukuran mikrotremor pada 25 titik di sekitar Kabupaten Sumedang menggunakan sensor seismograf LUNITEK untuk mendapatkan nilai frekuensi dominan, amplitudo, dan dilakukan inversi untuk mendapatakan nilai Vs30. Tim STMKG juga turun langsung ke wilayah terdampak untuk melihat akibat dari gempabumi Sumedang dan memberikan edukasi terkait mitigasi gempabumi kepada warga sekitar.
Pada tanggal 4-5 Januari 2024, tim STMKG bergabung dengan PSGT BMKG untuk melakukan instalasi broadband seismograf portable. Instalasi dilakukan pada titik – titik yang telah ditentukan oleh PSGT BMKG. Setelah sekitar dua bulan pemasangan, data Broadband Seismograf Portable akan diolah untuk mendapatkan Ambient Noise Tomography. Survei makroseismik dapat memberikan informasi berharga untuk pemahaman risiko gempabumi yang dapat digunakan dalam perencanaan mitigasi bencana dan desain struktur yang lebih tahan gempa.
Pewarta: Adedo Igai dan Nanda Abdul Latif
Editor: Salsabila Nurul Izzah dan Marzuki Sinambela