Dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, diadakan seminar yang bertema “Memahami Siklon untuk Mitigasi Dampak” yang diadakan di Gedung Serbaguna BMKG Pusat pada hari Rabu (28/3). Seminar ini juga merupakan acara puncak dari rangkaian peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) Ke-68. Acara ini dihadiri oleh pejabat dan pegawai BMKG, BPBD Yogyakarta, Basarnas, serta taruna-taruni STMKG.
Kepala BMKG, Ibu Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menjelaskan sekilas tentang siklon tropis serta peran BMKG dalam sambutannya. Ibu Dwikorita menekankan bahwa terbentuknya TCWC Jakarta merupakan suatu bentuk kepercayaan dunia terhadap BMKG. Untuk itu diperlukan beberapa kunci dalam menjaga kepercayaan tersebut. Salah satunya adalah STMKG yang merupakan sumber daya manusia utama dari BMKG.
“Melihat kondisi atmosfer yang semakin dinamis, perlu adanya lompatan inovasi teknologi dengan Implementasi Big Data dan Artificial Intelligence. Karena itulah diharapkan lulusan STMKG siap dan mampu melaksanakan lompatan inovasi ini untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan layanan informasi BMKG.” tutur Ibu Dwikorita.
Sementara pada Keynote Presentation yang dibawakan oleh Kepala Balai Besar Wilayah IV Makassar, Bapak A. Fachri Radjab, M.Si., diuraikan tentang sejarah terbentuknya TCWC Jakarta serta perjuangan Indonesia dalam memperluas area pengamatan siklon. Selain itu juga dijelaskan bahwa TCWC Jakarta dibentuk dengan tujuan meminimalkan korban jiwa dan korban harta dari daerah yang terkena dampak siklon dengan menyampaikan informasi secara akurat dan tepat sasaran.
Peringatan 10 Tahun TCWC Jakarta ini juga diadakan peluncuran buku “Siklon Tropis di Indonesia” yang ditulis oleh tim penulis dari Pusat Meteorologi Publik BMKG. Diharapkan buku ini dapat menambah wawasan serta meningkatkan kepedulian masyarakat tentang siklon tropis. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan beberapa penelitian mengenai siklon tropis serta dampak yang ditimbulkannya. (A3)